


“Thermopolis” adalah program lokakarya internasional yang mengeksplorasi kearifan
lokal dan teknik warga kota dalam beradaptasi dengan lingkungan hunian yang panas.
Program ini bertujuan untuk memahami kembali dan mengevaluasi praktik adaptasi dari berbagai aspek, termasuk kultur tradisional, arsitektur, teknologi peralatan, ruang publik, dan tubuh manusia. Peserta lokakarya meliputi mahasiswa dari dalam dan luar
Indonesia, serta para pelaku kreatif dan praktisi muda, yang terlibat dalam kerja
lapangan dan produksi karya secara intensif dalam waktu singkat.
Lokakarya ini berperan dalam kerangka “Proyek Daikin x CSEAS” untuk mengkaji
‘teknologi tepat guna’ dalam hunian perkotaan dari perspektif praktik budaya sehari-hari warga permukiman di kota-kota tropis, khususnya di era pemanasan global.
“Thermopolis” adalah istilah unik yang dibuat untuk proyek ini, menggabungkan
kata “thermo” yang berarti panas, dan “polis” yang berarti kota.
“Thermopolis” is an international workshop program that explores the wisdom and techniques of urban residents in adapting to hot living environments. It seeks to reunderstand and reevaluate these from various aspects, including traditional culture, architecture, tools, public sphere and the human body. Participants include students from within and outside Indonesia, as well as young creatives and practitioners, who engage in intensive fieldwork and production work in the short duration.
This workshop plays a role within the framework of the “Daikin x CSEAS Project” in examining “appropriate technologies” of urban dwelling from the perspective of the everyday cultural practices of residents of urban settlement in the tropic cities, particularly in the era of global warming.
The title “Thermopolis” is a unique term created for this project, combining “Thermos” (hot) and “Polis” (city).